Rabu, 02 Maret 2011

c. Switch-case
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut:

Switch (expression ) {
case value1:
statement;
break;
case value2:
statement2;
break;
case valueN:
statement;
break;
default:
statement default;
}

Nilai expression dibandingkan dengan setiap nilai pada pernyataan case (value). Jika ada yang cocok, maka urutan statement yang ada di belakang pernyataan case akan dieksekusi. Jika tidak menuliskan break, maka eksekusi akan dilanjutkan ke case selanjutnya.



Contoh Coding
Class praktek2
{
Public static void main (String args []);
{
Int nilai;
Nilai = 6;
System.out.println("======================");
System.out.println(“Nama : Helena Peacecraft”);
System.out.println(“Nilai : “ + nilai );
switch (nilai) {
case 10:
case 9 :
System.out.println(“Ket : Istimewa” );
breal;
case 8 :
case 7 :
System.out.println(“Ket : Bagoess”);
break;
case 6 :
System.out.println(“Ket : Cukup”);
break;
default :

System.out.println (“Ket : Kurang”);
}
System.out.println (“========================”);
}





d. Return
Return menyebabkan eksekusi menyabang kembali ke pemanggil method. Contoh pemakaian return berikut menyebabkan eksekusi kembali ke pemanggilnya, dalam hal ini adalah runtime java.

class ReturnDemo {
public static main void (String args[] ) {
boolean t=true;
System.out.println (“Sebelum return”);
If (t)
return;
System.out.println (“ Pernyataan ini tidak akan pernah dieksekusi”);
}
}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar